22 July 2011

Loving You In The Silent

Pagi yang cerah, embun menyapa, burung-burung berkicau sebagai tasbihnya kepada Allah, membuat siapa saja yang berada pada pagi itu akan mengucapkan beribu syukur atas penciptaan alam ini.
Setelah melewati romantismenya bermunajat pada Tuhan Semesta Alam, Hafsah kembali memantapkan diri untuk acara yang sudah ia nanti-natikan selama 4 tahun ini yaitu sidang. Entah kenapa kata 'sidang' bisa membuat orang dan bahkan mahasiswa tingkat akhir yang mendengarnya menjadi was-was, grogi, kurang percaya diri, keinginan untuk melewati hari H, dan lain-lain. Tapi seorang pejuang tidak boleh melewati ujian yang sudah ada di depan mata. Sekali lagi ia menyemangati dan memberikan optimis kepada dirinya sendiri.
"Suatu hari nanti saat semua telah menjadi masa lalu, aku ingin berada diantara mereka, yang bercerita tentang perjuangan yang indah, dimana aku adalah sang pejuang itu sendiri. Semangaaaatttt!!!" terkenang kata-kata tausyiah dari salah satu teman dekatnya di SMA.
Ketika menunggu detik-detik eksekusi oleh para dosen penguji, Hafsah melakukan shalat duha

No comments:

Post a Comment