02 July 2011

Yaa... pada masa itu ... aku ingat sekali... tepatnya pada moment yang selalu terniang-niang di kepalaku...
saat pembagian kertas hasil ulangan.

mungkin dl sy blm mengerti apa itu ikhwan dan akhwat. Tp kau memberitahuku akan hal itu tidak melalui ucapan langsung tetapi dengan tindakan sehingga ak bs megerti sendiri.
Ada apa dgn pembagian kertas hasil ulangan???
di moment itu saat dibagikan krts ulangan oleh seorang ikhwan membagikan kertas ke km, kawan.
Tiba2 tanpa sengaja kertas itu tertiup angin sehingga kertas itu nyaris jatuh dan terjadilah hal yg dpt ak kagumi.
Ak melihat km tak sengaja memegang tangan si ikhwan itu yang secara spontan mengambilkan krts ulangan milikmu, kawan.
BUKAN!!! BUKAN!!! Bukan..
Yang kukagumi bukan saat tangan sucimu tersentuh olehnya yang bukan mahram. BUKAN!!

Yang kukagumi darimu adalah setelah ikhwan itu berlalu untuk membagikan ke yang lain, engkau sedih dan kulihat matamu sayu. Ak memelukmu untuk menenangkanmu walau dulu menurutku hal itu biasa-biasa saja.
Kau telah menyadarkanku tentang indahnya pergaulan Islam, kawan.
Ku terapkan ilmu yang berharga itu ke kehidupanku hingga sekarang.
Terima kasih kawan.

Setelah itu kita mulai terpisahkan oleh ruang dan waktu. Lambat-laun kulihat perubahan yang ada pada dirimu.
Ak bertanya-tanya dalam hati "apakah kamu temanku yang ak kagumi dulu?".
Tanpa sadar ak menetaskan air mata karena ketika ak mencari-cari rasa kagum itu, tetapi hasilnya nihil..
Aku sedih.
Kini ku tak mengagumimu lagi seperti dulu.

Apa yang bisa ak lakukan kawan untuk menyadarkanmu, kawan?
Haruskan aku memakai bahasa kalbu?

No comments:

Post a Comment